Thursday, October 20, 2011

uji amilum


HASIL PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN II
TENTANG
UJI AMILUM





DISUSUN OLEH :
PUTU ADNYANA
08 01 05 0020

PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA)
SUMBAWA BESAR
2010
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
TENTANG UJI AMILUM

I. LOKASI TEMPAT DAN WAKTU
            Pratikum ini dilaksanakan di SMAN I SUMBAWA BESAR,diruang laboratorium,jam 04.00 sore hari.
II. TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya simpanan amilum dalam jaringan daun yang diberi perlakuan cahaya matahari berbeda.
III. ALAT DAN BAHAN
1.air dan  gelas arloji atau
alas gelas dari keramik
2. Bunsen Kompor atau pembakar





3. gelas kimia yang ukuran 100   ml,dan 50 ml
4. iodine
5. air. alcohol
7. aluminium foil
8. daun singkong dan penjepit

9. kaki tiga




10. penjepit




IV. LANGKAH KERJA
1. Pada pagi hari, bungkuslah sebagian daun singkong pada suatu tanaman       singkong dengan kertas aluminium foil. Lalu biarkan terkena sinar matahari.
2. pada sore hasi  petiklah daun-daun tersebut.kemudian kupaslah kertas timah   yang ditempel pada daun.
3. panaskan air secukupnya dalam gelas kimia. Rebuslah daun-daun yang telah   dipetik selama ± 5 menit.
4. rendam daun yang telah direbus dalam alkohol selama 3 menit atau hingga   daun menjadi pucat.
5. ambil daun dari rendaman alkohol. Daun direndam dalam air kemblai agar alkohol tercuci. Tetesi daun dengan iodin pada bagian yang terbungkus kertas aluminium foili
V. HASIL PENGAMATAN
Setelah langkah – langkah diatas tlah dilaksanakan kemudian lakukan pengamatan jika penempelan bagus maka hasilnya pun akan kelihatan pada yang ditempeli kertas timah dan berbentuk sesuai dengan bentuk kertas timah yang di buat . Daun yang mengandung amilum, daun yang tidak terbungkus kertas timah .

VI. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan di peroleh bahwa warna daun setelah diberi perlakuan seperti diatas berubah menjadi pucat untuk bagian yang tertutup dengan kertas aluminium foil dan bagian yang tidak ditutup menjadi berwarna cokelat tua. Warna cokelat tua menandakan bahwa telah terjadi proses fotosintesis yang telah terbentuk amilum yang berwarna cokelat jika bereaksi dengan larutan iod (larutan JKJ). Hal ini menandakan bahwa cahaya sangat berperan dalam peristiwa fotosintesis, dimana cahaya yang diterima dengan bebas tanpa adanya suatu penghalang, maka akan membuat perubahan pada daun. Secara garis besar dapat dikatakan stomata akan berperan sebagai pengatur penguapan dalam peristiwa fotosintesis.

HASIL KERJA PRAKTIKUM DARI DAUN SINGKONG BESERTA GAMBAR
HASIL AKHIRNYA








  


makalah konservasi penyu


MAKALAH
TENTANG
KONSERVASI


















DISUSUN OLEH :

PUTU ADNYANA


PRODI BIOLOGI
UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
TAHUN 2010/2011











BAB I
PENDAHULUAN




A.   Latar Belakang

            Biologi Konservasi merupakan bagian dari ilmu biologi dengan latar multi disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari permasalahan di bidang keragaman hayati serta bagaimana memecahkan permasalahan tersebut. Tujuan utama biologi konservasi adalah untuk memelihara tiga aspek penting kehidupan bumi : 1) keragaman hayati yang terdapat dalam system kehidupan (keragaman hayati); 2) komposisi, struktur, dan fungsi system tersebut (keutuhan ekologi); dan 3) kemampuan aspek-aspek tersebut dalam menyesuaikan seiring waktu) kesehatan ekologi (Callicott et al, 1999). Trombulak et al (2004) mengemukakan bahwa biologi konservasi bertujuan untuk melindungi dan melestarikan :
1. Keragaman biologi: keragaman biologi adalah berbagai organisme pada semua tingkatan organisasi, termasuk gen, spesies, level taksonomi yang lebih tinggi, dan berbagai habitat dan ekosistem.
2. Keutuhan ekologi: keutuhan ekologi adalah tingkat di mana sekumpulan organism menjaga keutuhan komposisinya, strukturnya, dan fungsi seiring waktu relative dibandingkan sekumpulan lainnya yang belum terganggu oleh aktivitas manusia.
3. Kesehatan ekologi: kesehatan ekologi adalah ukuran relative kondisi suatu ekosistem berkaitan dengan kemampuannya menghadapi stress dan menjaga organisasi dan kemampuan mengatur diri sendiri seiring waktu.
            Nilai penting keragaman hayati, keutuhan ekologi dan kesehatan ekologi
Konservasi alam dipertimbangkan penting atas dasar tiga alasan: 1) nilai intrinsik; 2) nilai instrumental / ekonomis; 3) nilai psikologis (emosional, spiritual). Nilai intrinsic adalah nilai-nilai alami itu sendiri terlepas dari kegunaannya bagi manusia. Nilai instrumental adalah nilai alam berdasarkan kegunaannya bagi manusia, biasanya diukur dalam nilai ekonomis dan jasanya. Sedangkan nilai psikologis adalah nilai alam dalam bentuk kontribusi alam bagi psikologis manusia (esmosional, spiritual, dan estetik).
            Konsep dasar pemahaman keragaman hayati, keutuhan dan kesehatan ekologi
Pemahaman akan pentingnya komponen alam yang perlu dipertimbangkan untuk dalam upaya konservasi berdasar pemahaman berbagai konsep kunci biologis, termasuk taksonomi, ekologi, genetic, geografi, dan biologi evolusi. Komponen kunci tersebut adalah: hirarki taksonomi, hirarki ekologis, keragaman genetic, konsep spesies, pertumbuhan populasi, distribusi spesies, komunitas dan ekosistem, stokastik (stokastik adalah kemungkinan suatu individu di alam dapat bertahan hidup dari satu periode ke periode lain), dan kepunahan (hilangnya garis evolusi suatu spesies).
            Perlindungan dan Restorasi keragaman hayati, keutuhan ekologi, dan kesehatan ekologi Konservasi sumber daya alam memerlukan kombinasi berbagai strategi, termasuk perlindungan spesies teracam punah, pencadangan kawasan ekologi, pengendalian kegiatan manusia yang dapat merusak ekosistem, restorasi ekosistem, penangkaran, pengendalian spesies bukan asli, dan pendidikan biologi konservasi. Perlindungan spesies terancam punah. Spesies dengan resiko kepunahan memerlukan perlindungan dari berbagai eksploitasi dan hilangnya habitat. Perlidungan spesies dilakukan dengan dengan melakukan identifikasi factor-faktor yang mengarahkan pada penurunan ukuran populasi serta penghilangan factor-faktor tersebut. Sistem pencadangan kawasan ekologi. Kawasan yang ditujukan untuk keperluan konservasi perlu dibentuk dan dikelola sehingga dapat melindungi suatu ekosistem secara utuh, termasuk perlindungan terhadap spesies-spesies terancam punah. Kawasan ini merupakan suatu kawasan yang dikelola dengan tujuan utama untuk perlindungan spesies dari kepunahan, serta mempromosikan proses-proses ekologi dan evolusi. Efektivitas system ini sangat dipengaruhi berbagai aspek, termasuk tekanan terhadap kawasan, aktivitas yang dilakukan di dalam kawasan, konektivitas habitat bagi organism di dalamnya. Kawasan ini perlu pula dipersiapkan untuk menghadapi dampak perubahan iklim global yang dapat mengancam spesies yang dilindungi di dalamnya. Restorasi ekosistem. Ekosistem yang sudah terdegradasi sehingga menyebabkan terjadinya perubahan fungsi dan perubahan komposisi spesies perlu dilakukan upaya restorasi terhadapnya sehingga dapat mencapai kondisi sedekat mungkin dengan kondisi alaminya. Upaya restorasi dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas penghilangan tekanan terhadap ekosistem, penghilangan spesies exotic, serta restorasi proses-proses ekologi.



B.   Rumusan Masalah
    1. Apa penyebab kepunahan terhadap penyu yang ada di indonesia ?
    2. Mengapa perlu dilakukan konservasi ?
    3. Langkah apa yang bisa kita lakukan dalam upaya pelestarian penyu?
    4. Kebijakan apa yang  patut dikeluarkan oleh pemerintah dalam melindungi hewan langka seperti penyu ?
    5. Apa saja peranan yang kita peroleh dalam melakukan konservasi terhadap penyu ?

C.   Tujuan
    1. Mengetahui penyebab kepunahan terhadap penyu yang ada di indonesia
    2. Memaparkan tujuan dilakukannya konservasi
    3. Mengetahui langkah dan upaya dalam pelestarian penyu
    4. Mengetahui kebijakan – kebijalan yang dikeluarkan oleh pemerintahdalam melindungi hewan langka seperti penyu
    5. Mengetahui manfaat kita dalam melakukan konservasi penyu




BAB II
PEMBAHASAN
KONSERVASI PENYU

  1. Gambaran Tentang Penyu

penyu-hijau

      PENYU merupakan kura – kura laut yang merupakan binatang purbakala yang masih hidup sampai sekarang.penyu ini terdiri atas kepala,leher, cangkang,kaki yang digunakan untuk melakukan renang didalam air.penyu dikatakan binatanhg purbakala karena penyu dari jutaan tahun yang lalu hingga sampai sekarang penyu masih hidup.penyu ini sangat unik sekali yang menjaga keseimbangan ekosistem yang berada didalam laut.diperkirakan sekitar 260 spesies kura dari 12 – 14 suku yang masih hidup di bagian dunia.diindonesia memeliki beberapa jenis suku penyu yang akan dibahas di dalam jennies – jenis penyu yang ada di Indonesia.walau termasuk reptilian penyu bernafas dengan paru – paru.mereka hidup dilaut lepas dank e permikaan air untuk bernafas dan mencari makanan, selain itu penyu betina menuju kedarat untuk melepaskan telurnya didarat.

B.   Jenis – Jenis  Penyu
      penyu dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan bentuk fisik tubuhnya
yaitu antara lain :

  1. Penyu Hijau
                        dikatakan penyu hijau karena penyu ini memiliki warna hijau pada seluruh permukaan tubuhnya,penyu ini memiliki berat yang mencapai ,tapi juga ada penyu hijau ini warna abu - abu kehitam – hitam atau juga kecoklatan akan tetapi kelihatan berwarna kehijaun bila terkena sinar matahari.penyu ini disebut juga penyu penyu daging karena penyu ini dimanfaatkan dagingnya untuk dikonsomsi kebanyakan dibali.penyu hijau memiliki berat penyu 400 kg,namun diasia tenggara yang tumbuh paling besar deparuh ukuran ukuran ini.

  1. Penyu Sisik
                        dikatakan penyu sisik karena seluruh permikaan tubuhnya terselimutin oleh sisik,dan sisiknya tumpang tindih,warnanya bervariasi ada yang warnanya kuning,hitam, dan coklat bersih.penyu sisik ini selalu memilih kawasan yang gelap sunyi dan berpasi untuk bertelur.

  1. Penyu Lekang
                  penyu ini hamper mirip dengan penyu hijau akan tetapi penyu kepalanya lebih komperatif lebih besar dan dan bentuk kerapasnya lebih langsing dan panjang.tubuhnya berwarna kehijaun pudar, penyu ini merupakan penyu terkecil diantara jenis penyu yang ada diperkirakan ada 1000 sarang yang ditemukan saat ini.

  1. Penyu Belimbing
                        penyu belimbing merupakan penyu yang tidak bersisik dan dikatakan penyu yang terbesar diantara penyu – penyu lainnya.penyu ini dikatakan penyu belimbing karna bentuk tubuhnya menyerupai bentuk buah belimbing.tubuhnya diselimuti oleh lapisan tipis,lunak namun sangat kuat dan elastis layaknya kulit.penyu ini memeliki  kemampuan menyelam yang luar biasa.tercatat mampu menyelam sampai kedalaman 1.000 meter.sangat fantastikberbeda dengan jenis penyu lainnya.penyu ini tidak memeliki rahang yang cukup kuat untuk memecahkan biota laut yang keras.

  1. Penyu Pipih
                        penyu ini dikatakan penyu pipih karena penyu ini berbentuk pipih.penyu ini ditemukan diaustralia meskipun sering ditemukan dilaut Indonesia,meskipun tidak bertelur disini. Hal ini disebabkan karna letak geografis.kedua Negara.

  1. penyu tempayan
                        warna karapanya berwarna coklat kemerahan,kepalanya yang besar dan paruh yang bertumpuk.penyu berbentuk tempayan banya bertelur didaerah subtropis.kadang – kadang ditemukan didaerah  perairan Indonesia.

C.   Habitat Penyu
                  habitatnya penyu yaitu di air dan didarat.penyu kebanyakan berada di air karena selalu menghabiskan waktunya diair laut baik mencari makanan dan lain – lain,penyu sewaktu – waktu muncul kepermukaan darat yaitu untuk melakukan pernafasan dan bertelur.penyu telah mengalami beberapa adaptasi untuk dapat hidup diair laut diantaranya yaitu dengan adanya tangan dan kaki yang berbentuk seperti sirip dan bentuk tubuh yang lebuh ramping untuk memudahkan mereka berenang diair.penyu laut juga mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan garam – garam air laut yang ikut tertelan bersama makanan yang ikut ditelan.


D.   Perkembangbiakan penyu
                  Penyu berkembang biak secara kawin dan menghasilkan telur. Penyu membutuhkan kurang lebih 15 – 50 tahun untuk dapat melakukan perkawinan. Selama masa kawin, penyu laut jantan menarik perhatian betinanya dengan menggosok kepalanya atau menggigit leher sang betina.sang jantan mengkaitkan tubuhnya kebagian cangkang sih betina. Kemudian ia melipat ekornya yang panjang kebawah cangkangnyasih betina. Beberapa jantan dapat berkompetesi untuk merebut perhatian sih betina. Hanya penyu betina pergi ke pantai untuk bersarang dan menetaskan telurnya.penyu betina naik ke pantai untuk bertelur dengan kaka depannya mengali pasir dan membuat lubang untuk telur – telurnya.telurnya mencapai kurang lebih seratus butir kemudian dengan hati – hati menutup kembali lubang tersebut dengan pasir dengan rata untuk menyembunyikan dan menyamarkan letak lubang telurnya .ini dilakukan kurang lebih 1 – 3 jam kemudian kembali ke kelaut. penyu jantan jarang sekali kembali ke pantai setelah mereka menetas.

E.   Penyebab kepunahan penyu
                  Penyebab punahnya penyu adalah dikarenakan oleh ulah manusia,manusia merupakan predator yang menfaatkan penyu untuk kebutuhan hidupnya.manusia memanfaatkan penyu untuk dikonsumsi,dijadikan perhiasan untuk ambil cangkangnya,telur – telur penyu diambil dan diperjual belikan dipasar untuk mendapatkan uang.selain manusia kepunahan penyu juga disebabkan oleh lingkungan yang tidak memungkinkan terhadap penyu yang tidak memungkinkan penyu untuk beradaptasi.

  1. Upaya pelestarian penyu
                  Agar penyu tetap lestari dan berkembang menjadi banyak maka perlu dilakukan sebagai berikut :
Ø  Dibuatnya peraturan uu tentang penyu
      Dengan dibuatnya peraturan – peraturan tentang penyu kepada masyarakat terutama nelayan yang aktivitas – aktivitas sehari – harinya berada di laut agar tidak melakukan penangkapan terhadap penyu baik telur atau penyu itu sendiri.jika hal itu terjadi maka akan dikenakan sangsi sesuai dengan undang – undang yang berlaku.
Ø  Tidak mengkonsumsi penyu
      Selain tidak menangkap kita juga jangan mengkonsumsi baik dagin atau pun telurnya, kita bisa menggantikan lauk makanan dengan sayuran atau ikan ikan yang banyak dan mudah kita dapat.dan tidak langka di laut.
Ø  Tidak melakukan pemburuan penyu
      Untuk mempertahan kan penyu tetap lestasi sepatutnya kita tidak malakukan pemburuan terhadap penyu,untuk kesenangan semata karena penyu merupakan hewan penjasa keseimbangan ekosistem laut.
Ø  Tidak membuang sampah (plastik) dilaut
      Pembuangan sampah juga berakibat terhadap keselamatan penyu. Terutama sampah plastik sangat berbahaya karena dikinya plastik tersebut dianggap ubur – ubur yang merupakan makanan bagi penyu,oleh karenanya pemerintah melarang pembuangan sampah plastic ke laut.karena akan mengakibatkan terancamnya penyu – penyu bahkan menyebabkan kematian.
Ø  Melakukan penangkaran
      Tujuan melakukan pengkaran yaitu agar penyu – penyu terhindar dari kepunahan baik penangkaran secara exsitu maupun insitu.
Ø  Tidak mengganggu penyu  yang sedang bertelur
      Penyu sangat peka jika saat mengeluarkan telurnya diganggu baik manusia,hehan lainnya penyu tersebut akan mengahiri telurnya dan kembali kelaut,penyu akan bisa bertelur kembali setelah mencapai dua tahun.

  1. Manfaat konservasi penyu
                  Penyu mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.    sebagai penjaga keseimbangan ekosistem
2.    sebagai penelitian bagi para ilmuan
3.    sebagai penghasil devisa yaitu untuk dijadikan objek penarik wisatawan.

























BAB III
PENUTUP


  1. Kesimpulan
                        Penyu merupakan binatang purbakala yang masih hidup sampai sekarang,terdapat bermacam – macam jenis berdasarkan bentuk fisiknya,berkembangbiak dengan cara bertelur dan melepaskan telurnya didalam pasir,konservasi penyu bertujuan untuk melindungi jenis penyu dari kepunahan agar penyu selalu hidup dan menjadi lebih banyak.penyu hidup diair laut akan tetapi bernafas dengan paru – paru.selain itu juga dilakkukan pengakaran penyu agar penyu – penyu dapat lestari.makanan penyu adalah alga yang ada dilaut,penyu memiliki manfaat yaitu dapat dijadikan objek penelitian,penarik wisatawan,penjaga keseimbangan ekosistem.

  1. Saran
                        Penyu perlu dilindungi demi terjaganya keseimbanan ekosistem laut,karena jarang sekali penyu bisa hidup,dan langka hanya terdapat di beberapa laut saja,oleh kerena itu perlu dilindungi karna selain menjaga keseimbanan ekosistem penyu juga dapat dijadikan objek penelitian.
                        Mungkin hanya itu yang dapat kami bahas mengenai konservasi penyu selebihnya kami minta maaaf bila ada kesalahan dan kekurangan yang ada didalam makalah ini.

Wednesday, October 19, 2011

laporan praktikum stomata


Praktikum stomata





















































 







Nama : putu adnyana
Fakultas : fkip
Universitas samawa












Acara Praktikum         :  penghitungan jumlah stomata pada daun
       Tujuan                        :  maha siswa menghitung stomata pada daun baik            permukaan atas maupun bawah.
       Tempat                        : laboratorium ipa biologi sman 1 sumbawa
        Waktu                          : 08.00 – 11.00

A.    ALAT DAN BAHAN

1.      seperangkat  mikroskop  dan pendukung






2.      sampel daun yang di hitung stomatanya daun rhoero diskolor (bunga perahu nabinu)






3.      kertas manila putih


 





4.      pensil


5.      timbangan




6.      foto_penggaris_dan_pensilpenggaris





7.      gunting



8.      silet
Böker A-F Combat II  120543AF




9.      dan lain – lain






B.     LANGKAH – LANGKAH KERJA

                  Adapun langkah  - langkah kerja antara lain :
1.      tentukan daun bunga perahu yang akan di gunakan
2.      hitung luas daun bunga perahu yang akan di jadikan sampel dengan meletakan diatas kertas,kemudian ketas tersebut digunting dan ditimbang dengan penimbangan,setelah itu beri bentuk pada atau gambarlah bentuk daun itu di kertas tersebut dan gunting kertas tersebut lalu timbang lagi,setelah di timbang catat berapa berat kertas yang di timbang yang telah diberi bentuk daun dan digunting.kemudian tentukan rumus luas daunnya.
3.      kemudian langkah – langkah menggunakan mikroskop dan melakukan pengamatannya antara lain :

1.     Pertama- tama adalah Letakkan mikroskop terlebih dahulu di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada tepat di hadapan pemakai.
2.Putar revolver sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi “klik” pada revolver.
3.Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga     dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat.
Aturlah focus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar pemutar
kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam citra/gambar, putarlah pemutar halus.
Apabila bayangan objek sudah ditemukan maka untuk memperbesarnya, gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 10X, 40X, atau 100X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi “Wife”
Teknik Merawat Mikroskop
1.    Setelah mikroskop sudah selesai digunakan, lalu naikkan tubus, bersihkan lensa   objekif, putar lensa objektif dengan pembesaran sekecil-kecilnya, lalu turunkan serendah-rendahnya tepat di atas lubang meja mikroskop.
2.    Tutup diafragma, posisikan kondensor dan posisi cermin dalam keadaan tegak.
3.    Simpan mikroskop di dalam kotaknya atau dalam lemari.
4.    Jika kelembapan ruangan tinggi, dianjurkan mikroskop disimpan dalam ruangan yang tertutup memakai pengawet kering untuk menghindari jamur atau ruangan tempat penyimpanan dipanaskan dengan lampu sampai suhunya 40-50 derajat C.

C. HASIL PENGAMATAN
           





JUMLAH STOMATA KE---
LUAS
LUAS
JUMLAH
NO
KLOMPOK
1
2
3
4
RATA - RATA
SAMPEL
DAUN
STOMATA
1
1
16
7
10
11
11
0,00018
38,35
238,839,348,9
2
2
9
10
11
11
10,3
0,00013
51,29
401,145,743,0
3
3
17
13
20
16
16,5
0,00012
37,5
502,689,133,0
4
4
24
22
30
31
26,8
0,00063
45,04
191,850,318,5
5
5
22
6
10
11
12,3
0,00063
54,8
106,894,904,5
6
6
17
16
21
25
19,8
0,00018
58,2
650,785,562,6
7
7
19
20
19
18
19
0,00063
48,24
145,949,044,6








47,63142857
319,736,293,6

















KERAPATAN
:6,700,057,0































Pembesaran
:
10  x10






BENTUK STOMATA YANG DIAMATI DENGAN MIKROSKOP :


















Luas lingkaran  =  лr²
                          =  3,14 x (0,065) ²
                          =  3,14 x 0,0004225
                          =  0,000133 cm²
                          =  1,33 ֿ³

Luas real           =   0,000133
                                  100
                          =  0,000.00133

D. PEMBAHASAN

  1.             Stomata merupakan alat yang di gunakan untuk melakukan pernafasan pada daun tanaman, didalam daun terdapat puluhan satusan stomata..ini telah di uji dengan mikroskop melalui praktikum.membuka dan menutupnya stomata pada daun di sebebkan oleh sinar matahari,maksudnya apabila ada cahaya maka stomata akan membuka dan menutup jika tidak ada cahaya.tekan turgor juga menyebabkan lubang stomata yang tidak bundar, melainkan itu oval itu ada sangkutnya           dengan intensitas pengeluaran air.
menutup dan membukanya stomata pada daun.bentuk stomata antara lain :
  1. gambar bagian stomata daun