Monday, December 26, 2011

biokimia protein


Nama : putu adnyana
Universitas samawa
( unsa)
KATA PENGANTAR

      setelah melalui berbagai tahap penyusunan akhirnya tugas BIOKIMIA yang berupa makalah ini dapat terselesaikan . meski di dalamnya terdapat kesulitan ketika menulis rumus kimia atau struktur  dari pada pembahasan.
            Tapi patut di syukuri karna melalui tugas semacam ini berarti mmelatih kepekaan kita sebagai mahasiswa dalam menyerap pelajaran  sebagai latihan dasar sebelum  nantinya akan menghadapi tugas akhir
Dalam makalah ini akan di bahas tentang protein , struktur dan senyawa-senyawa apasaja yang terkandung di dalamnya serta manfaat protein .
Dalam penyusunan makalah ini kami sadari masih banyak kekurangan, baik daeri segi tata bahasa, penyusunan dan sebagainya masih jauh dari sempurna. Maka ,kami sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun, guna memperbaiki tulisan ini di masa mendatang.
Akhirnya semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.


                                                                                                          Sumbawa- 16-07-2010
                                                                                                                         Penulis
Daftar Isi
                                                                    
Kata Pengantar........................................................................................................ i           
Daftar Pustaka..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B.  Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Pengertian Protein...............................................................................................
B.Struktur Protein. ..................................................................................................
C. Kekurangan Protein ............................................................................................            
D. sintesis Protein.....................................................................................................
E. Sumber Protein.....................................................................................................
F. Keuntungan Protein..............................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
3.1. Kesimpulan........................................................................................................
3.2. Saran..................................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................


                                                         BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang telah kita ketahui bahwa protein adalah suatu senyawa yang penting dalam pembentukan tubuh manusia dan sebagai suatu komponen penyusun sel, dan sel juga merupakan unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup.
Oleh karna itu dalam pembahasan nanti akan di jabarkan secara gamblang tentag apa itu protein, molekul penyusunannya struktur, penggolongan, sifat-sifat serta manfaat dari protein tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
a.       Bagaimana sifat asam amino maupun strukturnya
b.      Bagaimana manfaat protein
C. TUJUAN
       a.  Untuyk mengetahui struktur,tata nama,dan sifat-sifat ASam amino.
       b.  Menerangkan struktur  protein,serta manfaatnya.






BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Protein


Segelas susu sapi. Susu sapi merupakan salah satu sumber protein.
            Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
B. Struktur Protein
Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein.
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):[4][5]
  • struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
  • struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
  • struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
  • contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode:
(1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan inst            rumen amino acid analyzer,
(2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman,
(3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan
 (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional    
C. Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
  • Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
  • Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7] Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
  • Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
D. Sintese Protein
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
E. Sumber Protein
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.
F. Keuntungan Protein
  • Sumber energi
  • Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
  • Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
  • Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel









BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari berbagai paparan di atas dapat di simpulkan bahwa protein merupakan senyawa komponen utama a sebagai penyusun sel tubuh mahluk hidup, yang dimana protrin tersebut juga tersusun atas senyawa berupa asam amino. Kemudian, dari asam amino tersebut tersusun atas ikatan peptida yang terdiri atas tiga gugus molekul yakni basa punin dan pinidimin.
Dan dari pembahasan tadi dapat di ketahui tentang struktur, penggolongan maupun manfaat senyawa protein bagi tubuh, serta reaksi kimianya yang berlangsung dalam tubuh.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Clark,B.F.C. dan K.A. Maroker. 1973. How protein start.San Fransisco: W.H. Freeman and
       company.
Poedjiadi, Ana. 1994. Dasar- dasar Biokimia.Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia.
Ubay, G. 1983. Biochemistry. Massachusetts: Addison Wesley Publishing Company. 

No comments:

Post a Comment