KATA PENGANTAR
Puja
dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas selesainya
karya tulis ilmiah yang berjudul “Tanaman Obat Sebagai Alternatif Dalam
Pelestarian Dan Rehabilitasi Hutan ”.
Karya
tulis ilmiah ini berisi tentang pemanfaatan tanaman lokal sebagai
baik untuk pengobatan luar maupun dalam agar masyarakat lebih memilih bahan
yang alami dibandingkan dengan obat –obatan yang mengandung bahan kimia yang
dapat merusak kesehatan.
Pada
kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing Bapak Asrul Hamdani, S.Si, M.Si
dan Ibu Eni Hidayati, S.Hut, M.Sc. serta berbagai pihak yang telah membantu
terselesainya karya tulis ilmiah ini.
Penulis
berharap, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dalam pemanfaatan
tanaman lokal sebagai obat alami untuk kesehatan jasmani, tentunya karya tulis
ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunanya, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan
Sumbawa Besar, Maret 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Halaman
Pengesahan ......................................................................................... i
Kata
Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar
Isi............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar
belakang .................................................................................... 1
B. Permasalahan
...................................................................................... 2
C. Tujuan
................................................................................................. 2
D. Manfaat
.............................................................................................. 2
BAB
II KAJIAN TEORI................................................................................... 3
BAB
III METODE PENELITIAN.................................................................... 5
A. Metode
penelitian .............................................................................. 5
B. Tahapan
pelaksanaan ......................................................................... 5
C. Rencana
analisis data ......................................................................... 5
D. Nara
sumber ........................................................................................ 5
BAB
IV PEMBAHASAN................................................................................. 7
BAB
V PENUTUP............................................................................................. 21
A. Simpulan
............................................................................................. 21
B. Saran
................................................................................................... 21
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................................... 22
LAMPIRAN
LEMBAR PENGESAHAN KARYA
ILMIAH
Judul
: PEMANFAATAN TANAMAN LOKAL SEBAGAI OBAT
ALAMI
Penyusun :
Putu Adnyana
Nim : 08.01.05.0020
Di
Setujui Oleh :
Dosen
Pembimbing II
Eni Hidayati, S.Hut, M.Sc
|
Dosen Pembimbing I
Asrul Hamdani, S,Si.
M.Si
NIDN
: 0816028403
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Samawa
Supriadi,
S,Pd, M.Si
NIDN
:129811171
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Hidup
sehat dan memiliki umur yang panjang merupakan impian semua orang. Namun lingkungan sekitar sudah
semakin tercemar dan dirusak
oleh perkembangan ekonomi dan industri. Akibatnya
banyak racun yang terserap kedalam tubuh dan mengganggu
kesehatan.
Saat
ini, keperluan pangan seperti
air, udara dan makanan telah banyak tercemar oleh racun, sehingga apabila melakukan aktifitas makan
dan bernafas sebenarnya
sedang memasukkan racun kedalam tubuh. Sehingga
akan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Indonesia
memiliki berbagai tanaman yang memiliki manfaat untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit, akan tetapi masyarakat Indonesia sebagian besar belum paham akan
kandungan yang terdapat pada tanaman tersebut, dan hanya mengandalkan obat–obatan
yang instant terbuat dari bahan kimia, padahal obat tersebut dapat membahayakan
kesehatan dan menyebabkan timbulnya penyakit–penyakit baru.
Hal tersebut di atas dapat terwujud
karena melimpahnya ketersediaan sumber daya hayati tumbuhan obat di hutan
Indonesia. Menurut Supriadi (2001) diperkirakan sekitar 30.000 tumbuhan
ditemukan di dalam hutan hujan tropika, dan sekitar 1.260 spesies di antaranya
berkhasiat sebagai obat. Baru sekitar 180 spesies yang telah digunakan untuk
berbagai keperluan industri obat dan jamu, tetapi baru beberapa spesies saja
yang telah dibudidayakan secara intensif.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa
saja manfaat tanaman lokal bagi kesehatan ?
2. Bagaimana
cara meramu tanaman lokal untuk dijadikan obat
?
3. Bagaimana
cara penggunaan obat dari tanaman lokal ?
C.
Tujuan
penelitian
Adapun
tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui manfaat tanaman lokal bagi kesehatan.
2. Mengetahui
cara meramu tanaman lokal untuk di jadikan bahan obat alami.
3. Mengetahui
cara penggunaan obat alami dari tanaman lokal.
D.
Manfaat
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat berguna :
1. Sebagai
bahan peneliti selanjutnya mengenai pemanfaatan tanaman lokal sebagai obat
alami.
2.
Sebagai acuan bagi
masyarakat, dalam rangkat pelestasian dan pemanfaatan tanaman lokal sebagai
obat alami.
BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut
Supriadi (2001) Penyakit merupakan salah satu permasalah yang harus
diperhatikan dalam hidup manusia, tidak ada manusia yang sehat secara sempurna.
Walaupun secara fisik manusia terlihat sehat dan kuat tetapi di dalam diri
manusia terdapat banyak penyakit dan akan muncul bila sudah memburuk.
Dari
masalah itu manusia diharuskan mencari solusi-solusi yang ada yaitu Obat yang
mampu menyembuhkan penyakit yang diderita, banyak macam jenis obat mulai dari
obat kimia, obat tradisional, atau obat alami yang banyak dicari.
Banyaknya alternatif pengobatan yang
ada, orang cenderung mencari pengobatan yang aman dan sedikit efek sampingnya,
karena jauh dari tahun-tahun sebelum yang banyak tersedia adalah obat kimia
atau obat medis. Jadi di zaman sekarang obat alami merupakan alternative yang
baik untuk penyembuhan penyakit. Obat alami zaman sekarang adalah obat yang
diproduksi dengan teknologi modern yang berbahan dasar alam. Menurut Supriadi
(2001)
Untuk
menjaga dan mencegah dari penyakt agar tubuh tetap sehat maka dianjurkan
mengkonsumsi obat alami (suplemen). Suplemen biasanya dijadikan sebagai Vitamin
yang dapat dikonsumsi untuk menjaga tubuh tetap sehat. Obat
alami yang
bisa dijadikan sebagai vitamin dan juga obat penyembuhan penyakit adalah suatu
obat yang bisa didapat diberbagai tempat tertentu.
Menurut
Supriadi (2001) Sebelum memilih obat alami untuk kebutuhan kesehatan, sebaiknya
mengenali obat alami yang baik untuk dikonsumsi, seperti : (1) Berapa lama umur
obat tersebut, biasanya yang menandakan obat itu bagus atau tidak, obat itu
harus bagus dari generasi ke generasi; (2) Uji coba yang baik harus dicobakan
pada manusia atau penderita itu sendiri, kebanyakan para pembuat obat menguji
obat yang baru dibuat di uji coba pada hewan. Dari sana kita dapat menilai mana
yang lebih bagus; (3) Sebagian obat yang ada hanya menghilangkan rasa sakit
tidak mengobati akar permasalahan jadi carilah obat yang mengobati akar dari
penyakit tersebut; (3) Hindari obat alami yang terbuat dari bahan sintesis
karena tidak ada keseimbangan tubuh dan alam dalam kesehatan; (4) Obat alami
yang baik biasa bisa mencakup semua jenis penyakit yang diderita, karna sifat
nya yang alami jadi cocok untuk organ-organ dalam tubuh.
Sedikit perbedaan obat alami dan
obat kimia dalam segi efek samping ialah obat alami yang dikonsumsi jika
menimbulkan efek samping itu hanya proses penyembuhan sedangkan efek samping
yang ditimbulkan pada obat kimia biasanya malah menimbulkan penyakit baru. Obat
Alami zaman sekarang sudah banyak perubahan yang lebih baik, yang dulunya obat
alami mempunyai bau dan rasa yang pahit karena perkembangan zaman produksi obat
alami dikemas dengan modern produksi sehingga tidak ada lagi masalah bau dan
rasa pahit. (Damayanti,dkk 2006).
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode study pustaka dan wawancara ke berbagai
sumber. Penelitian dilaksanakan secara individual dan yang menjadi nara sumber
adalah dari anggota pembuat minyak
sumbawa
serta dari masyarakat umum.
B. Tahapan Pelaksanan Penelitian
Berikut
adalah tahapan-tahapan penelitian yang saya lakukan :
1. Mencari
tahu tanaman lokal yang dapat dijadikan
obat alami.
2. Mencari
tahu jenis penyakit yang dapat dihilangkan dari
obat alami.
3. Mencari infomasi cara meramu tumbuhan lokal menjadi obat
alami.
4. Mencari informasi tentang cara penggunaan obat alami
tersebut.
C. Rencana Analisis Data
Menganalisis
informasi dan data-data dari buku-buku dan dari nara sumber. yang kemudian diolah
untuk menyelesaikan rumusan masalah yang ada.
D. Nara Sumber
1. Bapak
Awaluddin ( pembuat minyak
sumbawa )
Informasi
dan data yang saya dapatkan yaitu berbagai macam tumbuhan lokal yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat baik daun,
kulit, bunga, buah ataupun akar tumbuhan tersebut.
2. Bapak
I Ketut Karya (Masyarakat Kecamatan Plampang)
Informasi
dan data yang saya dapatkan dari bapak I Ketut Karya adalah terhadap tata cara meramu tanaman lokal menjadi obat alami.
3. Ibu Siti Aminah Tahir
(Bendahara Darma Wanita kabupaten sumbawa besar)
Informasi
dan data yang saya dapatkan dari Ibu
Siti Aminah Tahir yaitu memanfaatkan kumis kucing sebagai obat alami.
4. Bapak
Mangku I Wayan Dastra (Mangku
Pure Dalem Plampang, kabupaten Sumbawa)
Informasi
dan data yang saya dapatkan dari bapak Mangku I Wayan Dastra yaitu cara meramu dan mengkombinasikan dengan bahan –
bahan pembuat obat lainya
5. Bapak
Maksum (Guru
SDN 16 Sumbawa)
Informasi
dan data yang saya dapatkan dari bapak maksum adalah terhadap manfaat kasiat
penggunaan obat alami dengan tanaman lokal.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan
menganai beberapa tanaman lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai obat alami
selain tiu juga akan di jelaskan kandungan yang terdapat pada tanaman,
manfaatnya, cara meramu dan cara penggunaanya.
1.
Kunyit
a.
Tentang
kunyit
Kunyit
merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang
tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar
disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian
1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata
Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM,
Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit,
kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak
dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan,
Indonesia (Jawa), dan Filipina. Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi
40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan
warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun
tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm
dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu,
panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna
putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit
luar rimpang berwarna jingga kecoklatan,
daging buah merah jingga kekuning-kuningan.
b.
Kandungan
Kunyit
Kandungan zat-zat kimia yang
terdapat dalam rimpang kunyit adalah sebagai berikut :
a. zat warna kurkuminoid yang merupakan suatu
senyawa diarilheptanoid 3-4% yang terdiri
dari Curcumin,
dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin.
b. Minyak atsiri 2-5% yang terdiri dari
seskuiterpen dan turunan fenilpropana turmeron (aril-turmeron, alpha turmeron
dan beta turmeron), kurlon kurkumol, atlanton, bisabolen, seskuifellandren,
zingiberin, aril kurkumen, humulen.
d. Mineral yaitu magnesium
besi, mangan, kalsium, natrium, kalium, timbal, seng, kobalt, aluminium dan
bismuth (Sudarsono et.al, 1996).
c.
Manfaat kunyit
Bagian yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah rimpang;
untuk, antikoagulan, antiedemik, menurunkan tekanan darah, obat malaria, obat
cacing, obat sakit perut, memperbanyak ASI, stimulan, mengobati keseleo, memar
dan rematik. Kurkuminoid pada kunyit berkhasiat sebagai antihepatotoksik
(Kiso et al., 1983) enthelmintik, antiedemik, analgesic. Selain itu
kurkumin juga dapat berfungsi sebagai antiinflamasi dan antioksidan
(Masuda et al., 1993).
Menurut Supriadi, kurkumin juga berkhasiat mematikan kuman
dan menghilangkan rasa kembung karena dinding empedu dirangsang lebih giat
untuk mengeluarkan cairan pemecah lemak. Minyak atsiri pada kunyit dapat
bermanfaat untuk mengurangi gerakan usus yang kuat sehingga mampu mengobati
diare. Selain itu, juga bisa digunakan untuk meredakan batuk dan antikejang.
d.
Cara meramu
Ada beragam cara penggunaan kunyit bagi kesehatan, kunyit pun
memiliki segudang manfaat. Selain untuk bumbu dapur, kunyit juga mampu
digunakan untuk obat tradisional baik menjaga kesehatan maupun kecantikan.
Salah satunya adalah :
Diabetes Mellitus
Bahan : 3 rampang kunyit, 1/2 sendok teh garam Cara membuat :
kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air hingga mendidih,
kemudian
disaring. Cara menggunakan : diminum
2 kali seminggu 1/2 gelas.
Tifus
Tifus
Bahan : 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto.
Cara membuat : semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis, kemudian
ditambah 1 gelas ai masak yang masih hangat dan disaring. Cara menggunakan : diminum, dan dilakukan
selama 1 minggu berturut – turut.
Usus Buntu
Bahan : 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula
kelapa / aren,
garam
secukupnya Cara membuat : kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian
dicampur dengan bahan yang lain dan
disedu dengan 1 gelas air panas kemudian
disaring Cara menggunakan : diminum setiap pagi setelah makan secara teratur.
Disentri
Bahan : 1 - 2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
hingg tinggal 1 gelas kemudian disaring Cara menggunakan : diminum dan diulangi
sampai sembuh.
Sakit Keputihan
Bahan : 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah
asam, 1 potong gula kelapa / are Cara membuat : semua
bahan tersebut direbus dengan 1 liter air hingga mendidih kemudian disaring
Cara menggunakan : diminum 1 gelas sehari.
Haid Tidak Lancar
Bahan : 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok teh ketumbar, 1/2 sendok teh
biji pala, 1/2 genggam daun srigading Cara membuat : semua bahan tersebut
ditumbuk halus kemudian direbus dengan 1 liter air hingga mendidih
kemudian disaring Cara menggunakan :
diminum 1 gelas sehari.
2.
Bangle
a. Tentang bangle
Tanaman
berbatang semu, seperti jahe, yang tingginya mencapai 1,5 meter dan termasuk
tumbuhan berumpun. Rimpang rasanya pedas, pahit dan berbau tidak enak berwarna
kuning Tanaman ini dapat tumbuh baik dengan ketinggian 1300 m dpl, dan banyak
ditanam dihalaman rumah
b. Kandungan Bangle :
Asam organik; Mineral; Lemak; Gom albuminoit;
Gula; Damar (pahit); Minyak atsiri (Sineol, pinen, sesquiterpen)
c.
Manfaat Bangle :
Khasiat Bangle adalah sebagai
Karminatif; Anti inflamasi; Analgesik; Antipiretik, Resep Tradisional Bangle: Biasanya bagian yang dipakai sebagai
obat adalah rimpang dan daunnya.
1. Sakit kuning
2. Demam, sakit kepala
3. Batuk berdahak
4. Perut nyeri, masuk angin
5. Sembelit
6. Sakit Kuning
7. Cacingan
8. Rheumatism
9. Ramuan jamu pada wanita setelah
melahirkan
10. Mengecilkan perut setelah melahirkan
11. Kegemukan
d. Cara meramu
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya :
1. Demam, masuk angin : Rimpang segar
15 gr dicuci lalu diparut, tambahkan 1/2 cangkir air panas dan 2 sendok makan
madu. Aduk merata lalu peras dan minum 2 x sehari.
2. Perut mulas : Rimpang bengle,
rimpang jahe, kencur dan lempuyang wangi masing masing 1/2 jari tangan dicuci
dan diiris. Rebus dengan 1 gls air bersih sampai sisa 1/2 gls, saring dan minum
airnya.
3. Sakit kepala dan demam : Rimpang
secukupnya diparut tambah sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur
dipakai sebagai pilis didahi.
4. Sakit kuning : Rimpang bengle 1/2
jari dicuci lalu diparut. Tambah air masak dan madu masing-masing 1 sendok,
peras, saring dan minum 2x sehari.
5. Nyeri sendi : Rimapng segar
secukupnya dicuci, diparut lalu dicampur arak seperti bubur encer, borehkan
kebagian yang sakit.
6. Mengecilkan perut setelah melahirkan
: Rimpang secukupnya, cuci lalu parut dan borehkan kebagian perut.
7. Cacingan : rimpang bengle 3 jari,
temu hitam 2 jari, 5 biji ketumbar dan 5 lembar daun sirih, dicuci, diiris lalu
ditumbuk. Tambah 1/2 gls air masak, diperas, saring lalu diminum.
8. Radang seiaput lendir mata :Rimpang
bangle dan kunyit sebesar 1 buku jari tangan dan 13 butir jinten hitam dicuci bersih
lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa
setengahnya. Setelah dingin disaring, minum.
9. Kegemukan / mengurangi lemak tubuh:
Sepotong rimpang bangle dan 7 lembar daun jati belanda dicuci lalu direbus
dengan 1,5 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,
dibagi untuk 2 kali minum. Pagi dan sore hari.
3.
Bawang
merah
a.
Tentang
bawang merah
Bawang merah adalah sejenis
umbi yang sangat populer. bawang
merah ini dapat tumbuh dengan baik di ladang atau bahkan di sawah
yang cukup terkena sinar matahari. Bawang
merah ini ternyata sangat kaya akan kandungan zak-zat yang berguna
untuk tubuh kita.
b.
Kandungan
bawang merah
Saponin Zat yang terkadung dalam bawang merah ini bisa membantu untuk mengencerkan dahak ketika Anda terkena penyakit batuk. Dahak harus diencerkan karena dahak yang padat akan mengganggu pernafasan dan juga membuat tenggorokan sakit ketika batuk. Zat bawang merah ini merupakan apotik hidup yang sangat mujarab sebagai obat batuk
Flavonglikosida
Zat yang terkadung bawang merah merah ini sangat ampuh untuk membunuh bakteri, sehingga orang sering mempergunakan zat yang terkadung dalam bawang merah untuk pengobatan luka dan infeksi agar tidak meradang. Zat dari bawang merah ini sangat ampuh sebagai obat luka.
Minyak Atsiri
Minyak atsiri terkandung dalam bawang merah, manfaatnya adalah:
1. Minyak atsiri bawang merah ini memiliki aroma yang khas, jika dihirup bisa menghilangkan pusing juga mengembalikan kesadaran ketika pingsan atau mabuk perjalanan baik darat, laut, maupun udara. Minyak atsiri bawang merah ini sangat cocok untuk dibawah dalam perjalanan, karena minyak atsiri bawang merah ini berfungsi sebagai obat pencegah mabuk darat, laut maupun udara.
2. Minyak atsiri
bawang merah ini juga berguna untuk pemijatan saat mengeluarkan angin dari
perut dan melancarkan peredaran darah. Ketika anda masuk angin atau terkena
penyakit lain akibat peredaran darah yang tidak lancar seperti haid yang
tidak lancar pada wanita, pemijatan dengan minyak atsiri bawang merah ini
bisa dilakukan.
3. Selain itu minyak
atsiri bawang merah juga bermanfaat untuk menyembuhkan luka lecet pada puting
ibu menyusui dan minyak atsiri bawang merah ini juga busa untuk mengobati
wasir. Minyak atsiri bawang merah merupakan obat terbaik untuk mengobati
penyakit wasir.
Sikloaliin
Zat sikloaliin bawang merah ini sangat ampuh untuk menurunkan suhu tubuh. Zat sikloaliin bawang merah ini memiliki kandungan yang sama dengan kandungan lainnya pada bawang merah, yaitu metialiin, kuersetin, kaemfreol, dan floroglusin. Kelima zat bawang merah tersebut adalah obat penurun panas atau suhu tubuh yang sangat ampuh. Sehingga zat sikloaliin bawang merah ini dapat digunakan untuk obat demam. Zat sikloaliin bawang merah adalah sejenis obat yang terkenal sebagai obat penuh panas yang luar biasa.
Floroglusin
Zat floroglusin pada umbi bawang merah selain dapat menurunkan suhu tubuh, zat floroglisin bawang merah ini juga bisa mencegah munculnya sel kanker dalam tubuh. Zat floroglusin pada umbi bawang merah merupakan salah satu obat pencegah kanker yang baik.
Dihidroaliin
Zat dihidroaliin bawang merah ini membantu melancarkan pengeluaran air seni bagi orang yang bermasalah dengan buang air kecil. Berdasarkan uji klinis, zat dihidroaliin pada bawang merah bisa mengatasi masalah penyakit kandungan air seni. Zat dihidroaliin bawang merah ini banyak digunakan oleh orang yang bermasalah dengan buang air kecil.
Peptida
Peptida pada bawang merah sangat berguna juga untuk mengurangi kadar gula dalam darah, sehingga dengan bawang merah anda juga bisa mengobati kencing manis atau diabetes. Peptida pada bawang merah oleh para ahli dibuat menjadi obat diabetis.
Vitamin dan Mineral
Sudah dipastikan bahwa semua bawang
merah mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1 dan C yang
berguna untuk metabolisme tubuh manusia. Jika metabolisme tubuh lancar maka
badan Anda akan sehat. Jadi dengan banyak mengkomsumsi bawang merah, anda
akan mendapat asupan vitamin & mineral yang cukup untuk tubuh.
|
c.
Manfaat
Bawang merah dapat
dimanfaatkan sebagai obat batuk, kencing manis, kembung dan lain – lain.
d.
Cara
meramu
Ternyata tanaman bawang merah mempunyai banyak khasiat dan kegunaan
bagi rakyat Indonesia. Sebelum masuk ke bahasan khasiat dan kegunaan obat tanaman
bawang merah mari dari
sekarang pelestarian tanaman bawang merah harus dipertahankan. Khasiat dan kegunaan tanaman obat
bawang merah dapat
dibuktikan dan hasilnya pun memuaskan. Banyak orang yang telah
membuktikan betapa gunanya khasiata tanaman bawang merah tersebut. Blogiztic akan mengulas khasiat dan kegunaan tanaman obat
bawang merah sebagai
berikut.
1.
Batuk
·
Bahan yang harus diperlukan:
·
Umbi Bawang merah 4 gram
·
Daun Poko segar 4 gram Daun
Sembung segar 3 gram
·
Herba Pegagan segar 4 gram
·
Buah Adas 2 gram
·
Air 125 ml
Cara pembuatan:
Dipipis,
dibuat infus atau pil.
Cara pemakaian:
Diminum
sehari 1 kali, pagi hari 100 ml. Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4
cangkir. pil, diminum 3 kali sehari 9 pil. Pengobatan bisa anda lakukan 14 hari
berturut-turut.
2.
Kencing Manis
·
Bahan yang harus diperlukan:
·
Umbi Bawang Merah (dirajang) 4 gra
·
Buah Buncis (dirajang) 15 gram
·
Daun Salam (dirajang) 10 helai
·
Air 120 ml
Cara pembuatan:
Dibuat
infus.
Cara pemakaian:
Diminum
sehari 1 kali 100 ml. Pengobatan bisa anda lakukan 14 hari berturut turut.
3.
Kembung pada Anak-anak
Bahan
yang harus diperlukan:
·
Umbi Bawang Merah (potong tipis) secukupny
·
Minyak Kelapa secukupnya
·
Minyak Kayu Putih secukupnya
Cara pembuatan:
Diremas-remas.
Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan, kaki, dan
tangnn pada anak yang demam.
4.
Kencur
a.
Tentang
kencur
Kencur merupakan tanaman lokal yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat alami dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
b.
Kandungan
kencur
Kandungan kimia : rimpang kencur mengandung pati (4,14 %),
mineral (13,73 %), dan minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil
dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene,
paraeumarin, asam anisic, alkaloid dan gom.
c.
Manfaat
kencur
dapat dimanfaatkan sebagai obat penyembuh batuk, radang pada telinga,
influenza, radang lambung, sakit kepala, diare dan lain – lainnya.
d.
Cara
meramu
1. Obat
alami Influenza dan Batuk pada bayi
1
rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus (lada berekor/ Cubeb) tumbuk
halus,tambahkan beberapa sendok air hangat. Oleskan diseputar hidung
bayi. Untuk batuk : kencur dibersihkan kulitnya, diparut dan peras, ambil sarinya,
tambahkan 1 sendok air hangat, diminumkan ke bayi (ini utk bayi yang sdh makan
MPASI ya, kalo yg masih ASI eksklusif hanya berikan asi saja, atau 1 tetes sari
kencur dicampur ASI)
2. Radang
Anak Telinga
2
rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala ditumbuk halus, diberi 2
sendok air hangat dan dibalurkan diseputar hidung.
3. Obat
Batuk
1
rimpang kencur sebesar ibu jari diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air
hangat, diperas dan disaring, tambahkan garam secukupnya. Diminum hangat 1 – 3x
/ hari. Bisa juga dengan mengunyah
kencur segar (ini kalo kuat tahan pedes dan bau kencur), kunyah aja kencur dan
diisap sarinya, ampasnya dibuang.
4. Obat
Radang Lambung dan masuk angin.
Untuk
radang lambung :2 rimpang kencur sebesar ibu jari. dibersihkan dan dikunyah seperti untuk obat batuk,
ampasnya dibuang kemudian minum segelas air. Lakukan rutin setiap hari
sampai sembuh. Untuk masuk angin : kencur dimakan dengan garam, bagaikan
lalapan kemudian minum segelas air putih. Lakukan pagi dan malam.
5. Ramuan
untuk menurunkan berat badan / melangsingkan tubuh.
2
rimpang kencur dibersihkan, parut, ambil sarinya, tambahkan madu. Minum
secara teratur pagi dan malam. Ini sudah dicoba seorang teman dan
berhasil.
6. Obat
alami Sakit Kepala
2-3
lembar daun kencur ditumbuk sampai halus, dioleskan sebagai kompres/pilis pada
dahi.
7. Obat
Diare
2
rimpang kencur sebesar ibu jari diparut, tambahkan 1 cangkir air hangat dan
garam secukupnya, diperas dan disaring. Oleskan pada perut sebagai bedak pilis
/ kompres.
8. Menghilangkan
Lelah.
1
rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji
cabai merah. Semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Minum sekaligus dan
diulangi sampai sembuh. Untuk pria bisa ditambah dengan 1 potong
lengkuas lada secukupnya.
9. Menghilangkan
Darah Kotor
4
rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering,
adas pulawaras secukupnya. Semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter
air sampai mendidih kemudian disaring. Minum 2 kali sehari secara
teratur.
10. Ramuan
Memperlancar haid
2
rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua,
adas pulawaras secukupnya. Caranya : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan
bahan lain dan direbus bersama 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2
gelas, kemudian disaring. Minum sekali sehari 2 cangkir sekaligus.
11. Mata
Pegal
1
potong rimpang kencur dibelah menjadi 2 bagian. Permukaan yang masih basah
dipakai untuk menggosok pelupuk mata.
12. Tapal
untuk Keseleo
1
rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Kedua bahan tersebut dipipis
dgn air secukupnya. Oleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai
parem / bedak.
5.
Jahe
a. Tentang Jahe
Zingiber officinale
merupakan tumbuhan herba menahun yang tumbuh liar di ladang-ladang berkadar
tanah lembab dan memperoleh banyak sinar matahari. Batangnya tegak, berakar
serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Tumbuhan semak berbatang semu ini
tingginya bisa mencapai 30 cm – 1 m. Rimpang jehe berkulit agak tebal
membungkus daging umbi yang berserat dan berwarna coklat beraroma khas. Bentuk
daun bulat panjang dan tidak lebar. Berdaun tunggal, berbentuk lanset dengan
panjang antara 15 – 28 mm. Bunganya memiliki 2 kelamin dengan 1 benang sari dan
3 putik bunga. Bunga ini muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk. Biasanya
jahe di tanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi (daerah subtropis &
tropis) di ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Akarnya akar serabut.
b. Kandungan Kimia :
Rimpang jahe mengandung
minyak atsiri, damar, mineral sineol, fellandren, kamfer, borneol, zingiberin,
zingiberol, gigerol ( misalnya di bagian-bagian merah), zingeron, lipidas, asam
aminos, niacin, vitamin A, B1, C dan protein. Minyak jahe berwarna kuning dan
kental. Minyak ini kebanyakan mengandung terpen, fellandren, dextrokamfen,
bahan sesquiterpen yang dinamakan zingiberen, zingeron damar, pati.
Menurut Farmakope
Belanda, Zingiber Rhizoma (Rhizoma Zingiberis- akar jahe) yang berupa umbi
Zingerber officinale mengandung 6% bahan obat-obatan yang sering dipakai
sebagai rumusan obat-obatan atau sebagai obat resmi di 23 negara. Menurut
daftar prioritas WHO, jahe merupakan tanaman obat-obatan yang paling banyak
dipakai di dunia. Di negara Malaysia, Filipina dan Indonesia telah banyak
ditemukan manfaat therapeutis. Sejak dulu Jahe dipergunakan sebagai obat, atau
bumbu dapur dan aneka keperluan Iainnya. Jahe dapat merangsang kelenjar
pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan. Jahe berguna
sebagai obat gosok untuk penyakit encok dan sakit kepala. Jahe segar yang
ditumbuk halus dapat digunakan sebagai obat luar untuk sebagai obat mulas. Rasa
dan aromanya pedas dapat menghangatkan tubuh dan mengeluarkan keringat. Minyak
atsirinya bermanfaat untuk menghilangkan nyeri, anti inflamasi dan anti
bakteri. Air perasan umbinya (akar tongkat) digunakan untuk penyakit katarak.
Pada umumnya jahe dipakai sebagai pencampur beberapa jenis obat yaitu sebagai
obat batuk, rnengobati Iuka luar dan dalam ,melawan gatal (umbinya ditumbuk
haIus) dan untuk mengobati gigitan ular.
c. Manfaat
Adapun manfaat jahe untuk sebagai obat yaitu
dapat menyembuhkan :
·
Sakit kepala / migrain
·
Batuk
·
Masuk Angin
·
Rematik, nyeri pinggang, nyeri punggung
·
Mengeluarkan gas dari perut
·
Bengkak-bengkak (rimpangnya)
·
Mual, mabuk di perjalanan
·
Eksem
·
Panu
·
Terkilir
·
Vitiligo (bercak putih karefla kehilangan
pigmen)
·
Borok
·
Digigit ular
·
Gatal karena gigitan serangga
·
Penyakit cacing gelang
d. Cara meramu
1. Reumatik dan Encok
a. Rimpang umbi halia atau jahe secukupnya dibakar,
kemudian dicuci bersih dan diparut, selanjutnya ditempelkan pada bagian yang
sakit dan dilakukan secara teratur sampai sembuh.
b. 4 rimpang umbi halia
atau jahe sebesar ibu jari, 2 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari dan 2
sendok makan buah cengkeh kering. Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan
ditambah dengan 2-3 sendok makan air tajin.Cara menggunakan dioleskan sebagai
obat gosok pada bagian yang sakit dan dilakukan 3-5 hari secara berturut-turut.
2. Mencegah Impoten
Bahan
: 2 rimpang umbi halia atau jahe sebesar ibu jari, 1 butir jeruk nipis, 1 butir
telur ayam kampung, 1 sendok teh bubuk kopi, 1 sendok makan kecap, 1 sendok
makan madu, dan seujung sendok teh bubuk merica. Umbi halia diparut dan diperas
dengan 1 gelas air masak, kemudian disaring; jeruk nipis dibelah dan diperas
untuk diambil airnya; telur ayam mentah dipecah dan diambil kuningnya; kemudian
dioplos dengan semua bahan lainnya dan diaduk sampai merata. Cara menggunakan
diminum 1 kali seminggu dilakukan secara teratur.
3. Keracunan Udang
3-7
rimpang halia sebesar ibu jari diparut dan ditambah minyak tanah secukupnya.
Cara menggunakan dioleskan pada bagian badan yang terasa gatal.
4. Sakit Pinggang dan
keseleo
4-8
rimpang umbi halia sebesar ibu jari diparut dan dicampur dengan buah asam jawa
yang sudah masak secukupnya sampai merata. Cara menggunakan dioleskan (bobok)
pada bagian badan yang terasa sakit.
5. Capai dan Pegal-pegal
a.
2
rimpang umbi halia sebesar ibu jari dibakar dan dibersihkan, kemudian direbus bersama dengan susu perah secukupnya. Cara
menggunakan: diminum biasa.
b.
Bahan
: 2 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 1 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1
ikat daun kemangi, 1 genggam beras yang sudah direndam air dan sedikit garam
dapur. Semua bahan tersebut ditumbuk halus (dipipis) bersama-sama. Cara
menggunakan: dioleskan sebagai param.
c. Bahan : 3 rimpang umbi
halia sebesar ibu jari, tepung terigu secukupnya, dan 1 potong asam jawa yang
sudah masak. Umbi halia diparut, kemudian ditambah tepung terigu dan asam jawa
untuk dibuat adonan dengan ditambah air hangat secukupnya. Cara menggunakan:
dioleskaskan sebagai param.
6. Sakit Kepala
2-3
lembar daun halia ditumbuk halus dan ditambah sedikit air. Cara menggunakan: digunakan sebagai kompres dahi.
7. Batuk
a. 2-3 rimpang umbi halia
sebesar ibu jari direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1
gelas. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.
b. Bahan : 3-4 rimpang
umbi halia sebesar ibu jari, 1 butir jeruk nipis, 1 sendok teh kayu putih. Cara
membuat: umbi halia diparut, jeruk nipis dibakar dan diperas untuk diambil
airnya, kemudian semua bahan tersebut dicampur dan diremas-remas. Cara
menggunakan: dioleskan pada bagian dada anak balita yang sakit pada pagi dan
sore hari setelah mandi atau menjelang tidur.
8. Mencret dan
Muntah-muntah.
Bahan:
rimpang umbi halia secukupnya, bunga dan buah pala secukupnya, jintan putih
secukupnya, 1 gelas santan kelapa, 1 sendok teh minyak kayu putih. Cara
membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus (dipipis), kemudian dicampur
dengan santan kelapa dan minyak kayu putih sampai merata. Cara menggunakan:
digunakan sebagai obat gosok.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat
diambil dari pembahasan di
atas
adalah banyak orang yang mengenal tanaman lokal tatapi sedikit yang mengetahui akan kandungan dan manfaat dari tanaman
lokal tersebut. Diantaranya
tanaman kunyit, bangle, bawang merah, kencur dan jahe. Sebagian besar tanaman
ini mengandung berbagai senyawa kimia seperti : saponin, minyak atsiri, vitamin
dan mineral. Yang memiliki manfaat dalam mengobati berbagai macam penyakit
diantarannya : penyakit batuk, sakit kepala, diabetes, kencing manis, bengkak,
sakit telinga dan lain – lain. Tanaman – tanaman ini dapat diramu menjadi bahan
obat – obatan dengan cara direbus atau ditumbuk.
Adapun
cara penggunaan dari tanaman local ini diantaranya untuk pengobatan bagian
dalam dengan cara diminum air hasil rebusannya, bisa juga ditambahkan dengan madu,
garam dan jeruk nipis. Sedangkan untuk bagian luar dengan cara dioles atau
diborehkan pada bagian yang sakit.
B.
Saran
Memakai obat – obatan
dari bahan kimia itu boleh, tetapi pemakainya tidak boleh terlalu berlebihan
karena banyak bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalam obat kimia
tersebut yang dapat merusak organ
seperti kulit. Oleh karena itu sangat perlu manfaatkan bahan
alami yang ada disekitar dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Muharso.
2000. Kebijakan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Indonesia. Makalah Tumbuhan Obat di Indonesia, Kerjasama
Inonesian Research Centre.
For Ditjen POM. 2001. Kebijakan Nasional Pengembangan
Obat Tradisional. Departemen Kesehatan
RI. Jakarta. 20 hal.
lauhari, Nurudin.2010. Informasi dan tips obat. Blog.co.id
Supriadi. (2001) Tumbuhan hutan. Gadjah mada
unuversity press. Yogyakarta.