makalah
tentang
ecinodermata
di susun oleh :
Putu Adnyana
0801050020
universitas samawa unsa
program studi pendidikan biologi
sumbawa besar
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Laut merupakan ekosistem yang memiliki
keanekaragaman hayati yang tinggi. Hampir wakil dari setiap phylum hewan dapat ditemukan di laut.
Organisme yang hidup di laut dipengaruhi oleh sifat air laut untuk
sekelilingnya, baik berupa tumbuhan ataupun hewan sehingga banyak
bentuk umum yang dijumpai merupakan hasil adaptasi terhadap medium cair dan
perggerakannya (Nybakken, 1998).
Laut
juga merupakan tempat mata penjaharian untuk golongan masyarakat tertentu yang
hidup di sekitar laut, termasuk daerah pasang surut yang berkarang, berlumpur
atau berpasir. Hampir semua wakil dari phylum hewan dapat ditemukan di laut. Phylum echidonemata ditempatkan pada akhir deretan Phylum dalam invertebrata lainnya. Hal ini merupakan salah satu
alasan banyak Phylum echidonemata lebih dekat dengan
Vertebrata daripada Invertebrata.
Salah
satu jenis hewan yang hanya ditemukan di laut adalah echidonemata. Echidonemata menempati berbagai macam
habitat Zona Trumbu Karang, daerah pertumbuhan Algae, Tumbuhan laut jenis
lainnya, Koloni Karang Hidup, Koloni Karang Mati serta daerah betting karang. Echidonemata merupakan komponen Distik
yang penting dalam siklus rantai makanan. Makanan dan Phylum Echidonemata jenis
tripang adalah detritus sehingga hewan ini banyak ditemukan di daerah yang
banyak mengandung detritus (Aziz, 1991).
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis
mencoba melakukan penelitian ini Untuk mengetahui lebih dalam
mengenai phylum ini, akan di bahas pada
Bab II secara mendetil.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di
atas maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian Phylum Echinodermata ?
2. Apa Ciri umum dari Phylum Echinodermata ?
3. Bagaimana cara
perkembangbiakannya ?
4. Bagaimana
sistem pencernaan makanannya ?
5. Bagaimana sistem pernafasan dan ekskresinya ?
6.
Bagaimana sistem sirkulasinya ?
7.
Bagaimana klasifikasinya?
8. Apa keuntungan dan kerugian Phylum Echinodrmata dalam kehidupan ?
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis serta kegunaan
Phylum Echinodermata dalam kehidupan .
1.
Mengetahui pengertian Phylum Echinodermata.
2. Mengetahui
Ciri umum dari Phylum Echinodermata.
3. Mengetahui
cara perkembangbiakannya.
4. Mengetahui
sistem pencernaan makanannya
5. Mengetahui sistem
pernafasan dan ekskresi
6. Mengetahui sistem sirkulasinya
7.
Mengetahui klasifikasinya
8. Mengetahui keuntungan dan kerugian Phylum Echinodrmata dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tentang Phylum Echinodermata
Echinodermata
adalah invertebrata berkulit duri yang memuat bintang laut, bintang ular, bulu
babi, teripang dan lilia laut. Walaupun mereka tidak mirip banyak dengan hewan
vertebrata, perkembangan embrio Echinodermata
sangat mirip dengan chordata pada
tahap awalnya. Tahap larvanya adalah perenang bebas dan menunjukkan simetri
bilateral yang habitatnya di perairan laut.
B. Ciri umum Phylum Echinodermata
Echinodermata
memiliki lempeng-lempeng dari zat kapur dengan duri-duri kecil sehingga hewan
ini disebut hewan berkulit duri.
Ciri khas dari Echinodermata ialah sistem pembuluh air,
yaitu suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran dan
disebut kaki tabung (kaki ambulakral). Kaki tabung atau kaki ambulakral
berfungsi untuk lokomosi, makan, dan pertukaran gas.
C. Sistem Reproduksi
Reproduksi
seksual pada anggota filum ini umumnya melibatkan hewan jantan dan betina yang
terpisah (Dioecious) dan pembebasan
gamet dilakukan di air. Hewan dewasa yang radial berkembang dari larva
bilateral melalui proses metamorfosis.
Filum Echinodermata umumnya terbagi menjadi 5
kelas, antara lain Asteroidea
(bintang laut Ophiuroidea (bintang
mengular), echinoidea (bulu babi dan
dolar pasir), Crinoidea (lili laut
dan bintang berbulu), serta Holothuroidea
(timun laut atau teripang).
D. Sistem Pencernaan Makanan
|
|||
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah
sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah
permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke
lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di
permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak
berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing
cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang
dua, tetapi ujungnya buntu.
|
|||
E.
|
Sistem Pernafasan dan Ekskresi
|
||
Echinodermata
bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae)
yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini
dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran
oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung.
Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh Amoebacyte (sel-sel amoeboid)
ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
|
|||
F.
|
Sistem Sirkulasi
|
||
Sistem
peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar
diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi
mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian
lengan.
|
|||
G. Klasifikasi
a. Asteroidea
Bintang laut umumnya memiliki lima
lengan, tetapi kadang-kadang lebih yang memanjang dari suatu cakram pusat.
Permukaan bagian bawah lengan itu memiliki kaki tabung yang dapat bertindak
seperti cakram untuk menyedot. Bintang laut mengkoordinasi kaki tabung tersebut
untuk melekat di batuan dan merangkak secara perlahan-lahan sementara kaki
tabung tersebut memanjang, mencengkeram, berkontraksi, melemas, memajang,
kemudian mencengkeram lagi. Bintang laut menggunakan kaki tabungnya untuk
menjerat mangsanya seperti remis dan tiram.
b. Ophiuroidea
Bintang mengular memiliki cakram tengah
yang jelas terlihat dari tangannya panjang sehingga memudahkannya bergerak.
Kaki tabung (kaki ambulakral) tidak memiliki alat isap dan bintang mengular
bergerak dengan mencambukkan lengannya. Beberapa spesies ophiuroidea merupakan hewan pemakan suspensi, dan yang lain adalah
predator atau pemakan bangkai.
c. Echinoidea
Bulu babi (sea urchin) dan dolar pasir (sand
dollar) tidak memiliki lengan, tetapi hewan dari kelas ini memiliki lima
baris kaki ambulakral yang berfungsi untuk bergerak walaupun lambat. Bulu babi
juga memiliki otot untuk memutar durinya yang panjang sehingga bulu babi dapat
bergerak. Secara kasar, bulu babi berbentuk agak bulat, dan dolar pasir
berbentuk seperti cakram dan pipih.
d. Crinoidea
Lili laut menempel ke substratum melalui
sebuah batang. Lili laut merangkak dengan menggunakan lengannya yang panjang
dan fleksibel. Sebagai suatu kelompok, anggota kelas crinoidea umumnya menggunakan lengannya yang berbulu untuk membantu
proses memakan suspensi. Lengan itu terdapat di sekeliling mulut, tetapi
mengarah ke atas sehingga menjauhi substratum. Crinoidea merupakan suatu kelas purba dari filum Echinodermata yang tidak berubah selama
evolusinya.
e.
Holothuroidea
Apabila dilihat secara sepintas, timun
laut yang merupakan salah satu anggota filum Echinodermata tidak terlihat mirip dengan hewan Echinodermata lainnya. Anggota kelas ini
umumnya tidak memiliki duri dan endoskeleton yang keras sangat tereduksi. Tubuh
ketimun laut memanjang sepanjang sumbu oral-aboral sehingga memberikan bentuk
ketimun seperti namanya. Namun demikian, setelah diteliti lebih lanjut ternyata
di tubuhnya terdapat lima baris kaki tabung (kaki ambulakral) yang merupakan
sistem pembuluh yang hanya terdapat pada hewan Echinodermata. Kaki tabung (kaki ambulakral) yang terdapat di
sekitar mulut kemudian dikembangkan menjadi tentakel untuk makan.
H. Keuntungan dan Kerugian Phylum Echinodrmata
Berikut keuntungan hewan ini bagi manusia dan ekosistem laut yaitu:
1. Telur landak laut (Arbacia punctulata) yang
banyak dikonsumsi di jepang
2.
Keripik
dari timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa timur;
3.
Mentimun
laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat
kerupuk
4.
Telur bulu babi dapat dimakan
5.
Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para
ilmuwan
biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut;
6.
Sebagai pembersih pantai.
7. Bahan penelitian mengenai fertilisasi
dan perkembangan awal. Para lmuwan biologi sering
menggunakan gamet dan embrio landak laut.
Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat
adanya hewan-hewan Echinodermata
yaitu:
1. Dianggap
merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena bintang Echinodermata merupakan predator
hewan-hewan budidaya tersebut.
2. Bulu babi dan landak laut bisa sangat
merugikan bagi para turis yang ingin menikmati olahraga air, karena duri bulu
babi dan landak laut yang beracun bisa menyebabkan kematian jika
tidak ditangani secara cepat.
3. Juga ada diantara jenis bintang laut
yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati dsb.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Echinodermata
diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea
(bintang mengular), Echinoidea (bulu
babi dan sand dollar), Crinoidea
(lili laut dan bintang bulu), dan Holothuroidea (timun laut).
2. Pembahasan yang telah diuraikan di atas menjelaskan
salah satunya terkait dengan karakteristik dan ciri-ciri umum filum ini,
anatomi dan struktur tubuh, morfologi, ekologi, sistem reproduksi, sistem
gerak, sistem syaraf, sistem pencernaan, serta sistem peredaran darahnya.
3. Filum Echinodermata
memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia dan
keberlangsungan hidup ekosistem air laut, serta dapat pula merugikan.
B. Saran
Pada penyajian dalam makalah ini mungkin tidak
menampilkan penjelasan – penjelasan secara mendalam. Selain itu juga penuis
meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga penulis dapat
meng-upgrade diri lebih baik dalam pembuatan makalah.
No comments:
Post a Comment