Friday, January 27, 2012

Faktor penyerapan air


RESUME
BIOLOGI PERTANIAN
Tentang
FAKTOR – FAKTOR PENYERAPAN AIR PADA TUMBUHAN



  

Di susun oleh :

Putu adnyana
08.01.14.0020







PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
UNIVERSITAS SAMAWA ( UNSA )
SUMBAWA BESAR
TAHUN 2012





KATA PENGANTAR


          Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang  Maha Esa, karena hanya rahmat, taufik serta hidayahnya kami bisa menyelesaikan tugas yang berjudul “Faktor – faktor penyerapan air pada tumbuhan ” dengan tepat waktu.
          Resume  ini bertujuan untuk lebih memahami peran penyerapan air oleh tumbuhan , serta faktor – faktor yang mempengaruhinya. Dan tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada ibu pembimbing kita, karena   berkat beliau saya bisa menyelesaikan resume ini.
          Tentu banyak sekali kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam resume ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat  diharapkan. Dan untuk kesediaannya, penulis mengucapkan beribu terima kasih.






                                                     Sumbawa Besar, Kamis 26 Januari 2012
  Penyusun

Putu Adnyana
                    Nim. 08.01.05.0020


Daftar isi


Kata pengantar ............................................................................................ i
Daftar isi ...................................................................................................... ii
Faktor – faktor penyerapan air pada tumbuhan
a.   Difusi ...................................................................................................... 1
b.   Osmosis ................................................................................................. 4
c.    Imbibisi ................................................................................................... 5

Daftar pustaka ............................................................................................. 8





                                                                                               
FAKTOR – FAKTOR PENYERAPAN AIR PADA TUMBUHAN


Pada dasarnya ada 3 faktor yang mempengaruhi penyerapan air pada tumbuhan yaitu antara lain :
a.   Difusi
b.   Osmosis
c.   Imbibisi

Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini.
a.   Difusi
Difusi adalah gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis. Contoh peristiwa difusi yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida. Gambar di atas menunjukkan perpindahan konsentrasi larutan yang lebih tinggi ke konsentrasi larutan yang lebih rendah sampai terjadi keseimbangan dinamis.

1. Difusi sederhana
Difusi sederhana berarti bahwa gerakan kinetik molekuler dari molekul ataupun ion terjadi melalui celah membran atau ruang intermolekuler tanpa perlu berikatan dengan protein pembawa pada membran. Kecepatan difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
a. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan   berdifusi terlarut lipid
b. Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.

Difusi melalui lapisan lipid ganda Salah satu faktor paling penting yang menentukan kecepatan suatu zat melalui lapisan lipid ganda ialah kelarutan lipid dan zat terlarut. Seperti misalnya kelarutan oksigen,nitrogen, karbon dioksida dan alkohol dalam lipid sangat tinggi,sehingga semua zat ini langsung larut dalam lapisan lipid ganda dan berdifusi melalui membran sel sama seperti halnya dengan difusi yang teradi dalam cairan. Kecepatan zat-zat ini berdifusi melalui membran berbanding langsung dengan sifat kelarutan lipidnya.
Difusi melalui saluran protein Air tidak dapat menembus lapisan lipid ganda,air dapat menembus membran sel dengan mudah ,molekul ini berjalan melalui saluran protein. Molekul lain yang bersifat tidak larut dalam lipid dapat berjalan melalui saluran pori protein dengan cara yang sama seperti molekul air jika ukuran molekulnya cukup kecil. Semakin besar ukurannya, kemampuan penetrasinya menurun secara cepat.
Saluran protein dibedakan atas dua sifat khas :
a.   Saluran ini bersifat permeabel selektif terhadap zat.
b.   Saluran ini dapat dibuka dan ditutup oleh gerbang.

Sebagian besar saluran protein bersifat sangaet selektif untuk melakukan transpor satu atau lebih ion atau molekul spesifik. Ini akibat dari ciri khas saluran itu sendiri seprti diameternya,bentuknya dan jenis muatan listrik di sepanjang permukaan dalamnya. Salah satu contoh saluran yang paling penting yaitu saluran natrium,permukaan dalam saluran ini bermutan negatif kuat. Muatan negatif ini menarik ion natrium kedalam saluran kemudian ion natrium ini berdifuisi kedalam sel. Saluran natrium ini secara spesifik bersifat selektif untuk jalannya ion-ion natrium. Sebaliknya terdapat serangkian saluran protein yang bersifat untuk transpor kalium. Saluran ini berukuran lebih kecil dari pada saluran natrium dan tidak bermuatan negatif,sehingga tidak mempunyai daya tarik kuat untuk menarik ion-ion agar masuk kedalam saluran. Karena ukurannya yang kecil hanya dapat dilalui oleh ion kalium,sehingga ion kalium dengan mudah berdifusi keluar sel. Gerbang saluran protein. Tujuan gerbang saluran protein ini untuk mengtur permeabitas saluran. Dalam hal saluran natrium, pembukaan dan penutupan ini terjadi pada bagian luar saluran dari membran sel. Sedangkan pada saluran kalium, terjadi pada bagian dalam ujung saluran. Pembukaan dan penutupan gerbang diatur dalam dua cara:

a. Voltase gerbang
Pada saat terdapat muatan negatif kuat pada bagian dalam membran sel,gerbang natrium dibagian luar akan tertutup rapat, sebaliknya bila bagian dalam membran keilangan muatan negatifnya,gerbang ini akan akan terbuka secara tiba-tiba sehingga memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir masuk melalui pori-pori natrium. Pada gerbang kalium akan membuaka bila bagian dalam membran sel menjadi bermuatan positif.

b. Gerbang kimiawi
Gerbang saluran protein akan terbuka karena mengikat molekul lain dengan protein,hal ini akan menyebabkan perubahan pada molekul protein sehingga gerbang akan terbuka atau tertutup. Contohnya efek saluran asetilkolin.(di bicarakan pada sistem saraf).

2. Difusi dipermudah
Disebut juga dengan difusi diperantarai pembawa,artinya pembawa akan mempermudah difusi zat ke sisi lain. Zat –zat paling penting yang melintasi proses difusi yang dipermudah ialah glukose dan sebagian besar asam-asan amino. Molekul pembawa akan mentraspor glukose atau monosakarida lainya ke dalam sel. Insulin dapat meningkatkan kecepatan proses difusi ini sebesar 10 sampai 20 kali lipat. Ini adalah mekanisme dasar yang digunakan insulin untuk mengatur pemakian glukose dalam tubuh.

Faktor yang mempengaruhi difusi:
1. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
2. BM makin besar difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat
4. Perbedaan Konsentrasi Makin besar perbedaan konsentrasi antara  dua bagian, makin besar proses difusi yang terjadi.
5.Jarak tempat berlangsungnya difusi Makin dekat jarak tempat    terjadinya difusi, makin cepat proses difusi yang terjadi.
6. Area Tempat berlangsungnya Difusi Makin luas area difusi, makin cepat proses difusi.

b.  Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.

c.   Imbibisi
Imbibisi merupakan penyusupan atau peresapan air kedalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengenbang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam (http:// tedbio.multiplay.com ,2008).
Ada banyak hal yang merupakan proses penyerapan air yang terjadi pada makhluk hidup, misalnya penyerapan air dari dalam tanah oleh akar tanaman. Namun, penyerapan yang dimaksudkan di sini yaitu penyerapan air oleh biji kering. Hal ini banyak kita jumpai di kehidupan kita sehari-hari yaitu pada proses pembibitan tanaman padi, pembuatan kecambah tauge, biji kacang hijau terlebih dahulu direndam dengan air. Pada peristiwa perendaman inilah terjadi proses imbibisi oleh kulit biji tanaman tersebut. Tidak hanya itu, proses imbibisi juga memiliki kecepatan penyerapan air yang berbeda-beda untuk setiap jenis biji tanaman. Mengingat akan banyaknya hal yang berhubungan dengan proses imbibisi, maka diadakan praktikum ini untuk mengetahui kecepatan imbibisi biji kering yang direndam. Hal ini dimaksudkan guna menambah pemahaman kita tentang proses imbibisi yang terjadi pada biji kering.
Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel embrio membesar dan biji melunak.
Penambahan volume dalam peristiwa imbibisi adalah lebih kecil dari pada penjumlahan volume zat mula-mula, dengan zat yang diimbibisikan apabila dalam keadaan bebas. Perbedaan ini diduga karena zat atau molekul yang diimbibisikan harus menempati ruang diantara moleku-molekul zat yang mengimbibisi sehingga volume zat yang diimbibisikan tertakan lebih kecil dari pada bila dalam keadaan bebas. (Heddy. 1990)
Hingga karakter tahan air serta biji mampu berkacambah. Penyebab lain yaitu pengujian impermeable penyerupaan gas, sehimgga O2 tidak dapat masuk kedalam sel dan CO2 tidak bisa keluar. Dengan peristiwa tersebut, sel menjadi dapat ditembus dan embrio dapat bernafas dengan bebas. (Thompson. 1990)
Imbibisi merupakan penyerapan air oleh imbiban, contohnya penyerapan air oleh benih dalam proses awal perkecambahan, benih akan membesar, kulit benih pecah, berkecambah, dilandasi oleh keluarnya radikula dari dalam benih. Syarat imbibisi yaitu perbadaan tekanan antara benih dengan larutan, dimana tekanan benih lebih kecil dari pada tekanan larutan, ada daya tarik-menarik yang spesifik antara air dan benih. Benih memiliki partikal koloid yang merupakan matriks, bersifat hidrofil berupa protein, pati, sellulose, dan benih kering memiliki tekanan sangat rendah. (www.Faperta.ugm.ac.id/imbibisi. 2008)
Dua kondisi yang cocok diperlukan untuk terjadinya imbibisi yaitu : kemiringan/gradien, potensi air harus ada antara permukaan absorbsi dan imbibisi air dan affinier (gaya gabung) harus ada antara komponen absorbsi dan substrat (bahan) imbibisi. (Devlin and Witham. 1992)
Setalah air berimbibisi enzim mulai berfungsi dalam sitoplasma yang mana telah terhidrasi. Imbibisi kembali beberapa enzim yang mengubah protein menjadi asam amino, lemak dan minyak menjadi larutan sederhana atau campuran dan enzim-enzim lain yang merombak pati menjadi gula. Air dan oksigen adalah kebutuhan utama perkecambahan serta cahaya. (Stern,dkk. 1998)
Imbibibisi adalah suatu proses fisika dengan suatu nilai kurang dari 2 dan akan terjadi pula biji yang tidak mampu hidup. Potensial air pada biji-bijian kering cukup rendah untuk menarik uap iar dari atmosfir tanah, tetapi laju gerakannya sangat lebih lambat lewat lintasan uap. Sebab utama potensial air biji yang rendah, adalah bahan simpanan yang terutama bersifat koloid, khususnya protein. Berat suatu biji yang kaya proteindapat melipat dua dalam 24 jam sebagai akibat air yang diambil. Dalam biji padi-padian yang berpati, berat permulaan dapat meningkatsampai kira-kira 150% berat aslinya, setelah itu berat nya tetap (konstan) sampai permunculan radicula. (Fitter and Hay. 1990)
Banyaknya air yang dihisap selama proses imbibisi umumnya kecil, cepat dan tidak boleh lebih dari 2-3 kali berat kering dari biji. Kemudian pertumbuhan biji tampak terhadap pertumbuhan akar dan system yang cepat, lebih luas dan banyak menampung sumber air yang diterima. (Bewley and Black. 1992)
Ahli fisiologi benih menyatakan ada empat tahap: (1) hidrasi atau imbibisi, selama kedua priode tersebut, air masuk kedalam embrio dan membasahi protein dan koloid lain. (2) pembentukan atau pengaktifan enzim, yang menyebabkan peningkatan aktivitas metabolik. (3) pemanjangan sel radikal, diikuti munculnya radikula dari biji. (4) pertumbuhan kecambah selanjutnya. Lapisan yang membungkus embrio, yaitu endosperm, kulit biji dan kulit buah.
(Salisbury and Ross.1992)




DAFTAR PUSTAKA


http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/33421/1/Permeabilitas%20Membran%20Sel.pdf.
http://www.tpb.ipb.ac.id/files/materi/bio100/Materi/osmosis.html.

Monday, December 26, 2011

biokimia protein


Nama : putu adnyana
Universitas samawa
( unsa)
KATA PENGANTAR

      setelah melalui berbagai tahap penyusunan akhirnya tugas BIOKIMIA yang berupa makalah ini dapat terselesaikan . meski di dalamnya terdapat kesulitan ketika menulis rumus kimia atau struktur  dari pada pembahasan.
            Tapi patut di syukuri karna melalui tugas semacam ini berarti mmelatih kepekaan kita sebagai mahasiswa dalam menyerap pelajaran  sebagai latihan dasar sebelum  nantinya akan menghadapi tugas akhir
Dalam makalah ini akan di bahas tentang protein , struktur dan senyawa-senyawa apasaja yang terkandung di dalamnya serta manfaat protein .
Dalam penyusunan makalah ini kami sadari masih banyak kekurangan, baik daeri segi tata bahasa, penyusunan dan sebagainya masih jauh dari sempurna. Maka ,kami sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun, guna memperbaiki tulisan ini di masa mendatang.
Akhirnya semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.


                                                                                                          Sumbawa- 16-07-2010
                                                                                                                         Penulis
Daftar Isi
                                                                    
Kata Pengantar........................................................................................................ i           
Daftar Pustaka..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B.  Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Pengertian Protein...............................................................................................
B.Struktur Protein. ..................................................................................................
C. Kekurangan Protein ............................................................................................            
D. sintesis Protein.....................................................................................................
E. Sumber Protein.....................................................................................................
F. Keuntungan Protein..............................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
3.1. Kesimpulan........................................................................................................
3.2. Saran..................................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................


                                                         BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang telah kita ketahui bahwa protein adalah suatu senyawa yang penting dalam pembentukan tubuh manusia dan sebagai suatu komponen penyusun sel, dan sel juga merupakan unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup.
Oleh karna itu dalam pembahasan nanti akan di jabarkan secara gamblang tentag apa itu protein, molekul penyusunannya struktur, penggolongan, sifat-sifat serta manfaat dari protein tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
a.       Bagaimana sifat asam amino maupun strukturnya
b.      Bagaimana manfaat protein
C. TUJUAN
       a.  Untuyk mengetahui struktur,tata nama,dan sifat-sifat ASam amino.
       b.  Menerangkan struktur  protein,serta manfaatnya.






BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Protein


Segelas susu sapi. Susu sapi merupakan salah satu sumber protein.
            Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
B. Struktur Protein
Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein.
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):[4][5]
  • struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
  • struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
  • struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
  • contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode:
(1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan inst            rumen amino acid analyzer,
(2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman,
(3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan
 (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional    
C. Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
  • Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
  • Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7] Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
  • Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
D. Sintese Protein
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
E. Sumber Protein
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.
F. Keuntungan Protein
  • Sumber energi
  • Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
  • Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
  • Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel









BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari berbagai paparan di atas dapat di simpulkan bahwa protein merupakan senyawa komponen utama a sebagai penyusun sel tubuh mahluk hidup, yang dimana protrin tersebut juga tersusun atas senyawa berupa asam amino. Kemudian, dari asam amino tersebut tersusun atas ikatan peptida yang terdiri atas tiga gugus molekul yakni basa punin dan pinidimin.
Dan dari pembahasan tadi dapat di ketahui tentang struktur, penggolongan maupun manfaat senyawa protein bagi tubuh, serta reaksi kimianya yang berlangsung dalam tubuh.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Clark,B.F.C. dan K.A. Maroker. 1973. How protein start.San Fransisco: W.H. Freeman and
       company.
Poedjiadi, Ana. 1994. Dasar- dasar Biokimia.Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia.
Ubay, G. 1983. Biochemistry. Massachusetts: Addison Wesley Publishing Company.